Assalamualaikum WW....Selamat Datang di Blog Bazma UP Dumai Riau....Khusyu' dalam shalat akan tampak dalam keseharian. Khusyu' artinya paham dan penuh perhatian kepada apa yang dilakukan, sungguh-sungguh tenang dan penuh fokus (Albaqarah 238) - ALLAH menyempitkan dan melapangkan rizki, kunci rizki hanya ALLAH, Tugas kita adalah luruskan niat maksimalkan ikhtiar dan sempurnakan tawakkal.(Albaqarah 245) - Yakinlah ALLAH Maha Tahu segala lintasan dan isi hati kita, maka malulah bila terlintas hal yang buruk atau berniat hal yang dilarang ALLAH (Albaqarah 235) - Kewajiban seorang suami / Ayah menafkahi keluarganya adalah ibadah yang tak ternilai enjadi sedekah dan lelahnya menjadi penghapus dosa, kuncinya adalah ikhlas (Albaqarah 223) - Sesungguhnya memaafkan itu lebih dekat kepada TAQWA, Dimaafkan itu nikmat, Tapi memaafkan jauh lebih nikmat, apalagi memaafkan sebelum diminta (Albaqarah 237) - Anjuran menyusui selama 2 tahun adalah ilmu ALLAH yang pasti terbaik untuk semua pihak, lahir maupun bathin, dan kesempurnaanya ada pada keikhlasan (Albaqarah 233) ....

Selasa, 15 April 2008

Zakat, Kenapa Harus Melalui Amil?

SERING timbul pertanyaan dari masyarakat, mana yang lebih utama ; zakat disalurkan langsung oleh muzakki kepada mustahik,ataukah melalui amil?, jika disalurkan langsung oleh muzakki kepada mustahik,memang ada semacam perasaan tenang, karna menyaksikan secara langsung bahwa zakatnya tersebut telah tersalurkan kepada mereka yang dianggab berhak menerimanya. tetapi, pertanyaan: apakah betul kalau zakatnya tersebut disalurkan secara tepat? seringkali orang sudah merasa menyalurkan zakat kepada mustahik. Padahal ternyata yang menerima bukan mustahik yang sesungguhnya.hanya karna keterlibatan dan kedekatan secara emosi, maka ia berikan zakat kepadanya. Misalnya disalurkan kepada kerabatnya sendiri, yang menurut anggapannya adalah sudah termasuk kategori mustahik.

Padahal,jika dibandingkan dengan orang-orang yang berada dilingkungan sekitarnya,masih banyak orang-orang yang lebih berhak untuk menerimanya,sebab lebih fakir, lebih miskin dan lebih menderita dibandingkan dengan kerabatnya tersebut.tentu saja hal itu perlu diluruskan agar segala ibadah itu sejalan dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh rasullah SAW.

Perlu kita sadari bersama, bahwa satu-satunya ibadah yang secara eksplisit,mantuq,dan tersurat diungkapkan ada petugasnya,adalah zakat. hal ini sebagai mana firmanya yang terdapat dalam QS. at-Taubah ayat 60 dan 103. karna itu, Rasullah SAW selalu mengutus petugas zakat ketiap-tiap daerah untuk memungut zakat yang diambil dari orang-orang kaya didaerah itu dan diserahkan pada orang-orang miskin. misalnya, beliau mengutus sahabat muadz bin jabal untuk pergi ke yaman. Dengan demikian, kalau ditanya manakah yang lebih utama?, maka jawabannya, bahwa zakat itu lebih utama jika diserahkan melalui para amil zakat yang amanah dan propesional.

Karna pada dasarnya,jika zakat itu diserahkan melalui amil (lembaga), maka paling tidakada lima keunggulan. Pertama, lebih sesuai dengan petunjuk al-quran dan as-sunnah. Kedua, untuk menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat. Ketiga, untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahik apabila berhadapan langsung untuk menerima zakat dari para muzakki. Keempat, untuk mencapai efisiensi dan efektisitas, serta sasaran yang tepat dalam pendaya gunaan zakat, menurut skala perioritas yang ada pada suatu tempat. dan, Kelima, untuk memperlihatkan syiar islam. dalam semangat penyelenggaraan pemerinthan yang islami.

Tugas kita sekarang adalah berupaya untuk membangun amil zakat yang kredibel, amanah, professional dan memiliki program – program yang tepat sasaran dan sesuai syariah. jangan hanya karena dengan alasan tidak percaya terhadap amil zakat, kemudian kita menyerahkan zakat secara langsung kepada mustahiknya. hal ini tentu kurang tepat dan jauh dari keunggulan-keunggulan yang sudah disampaikan diatas. oleh karna itu,upaya-upaya perbaikan kearah yang lebih sesuai dengan syariat islam dan yang lebih tepat, mari kita lakukan secara bersama-sama. kita bangun Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang kuat dan kredibel.

Mari kita kritisi program-program mereka, agar lebih baik dan lebih terarah. dengan demikian, mudah-mudahan akan lahir di negara kita Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat yang kuat, transparan, kredibel , dicintai dan dipercaya oleh masyarakat maupun juga oleh pemerintah. Sebab semuanya adalah stakeholders BAZ dan LAZ di indonesia .***

Oleh : KH. Didin Hafidhuddin

(Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional)



0 komentar:

 
 
 
   
    Locations of visitors to this page
 
 
© free template by uniQue menu with : CSSplay photo header : pdphoto